Bengkulu,mannanesia.com – Sudah cukup banyak hadits-hadits Nabi yang umum kita amalkan dan kita jalani selama ini walaupun kita tidak hafal akan hadits-hadits tersebut. Sebut saja hadits tentang shalat berjamaah agar shafnya lurus dan rapat. Kini kita buat shaf jarang-jarang. Terkait agar shaf lurus dan rapat hadits lain menguatkan. Tutup setiap celah shaf, karena setan masuk di antara shaf kalian, seperti anak kambing. Kita justru memberi tempat untuk syetan diantara shaf-shaf tersebut. Apa kita tidak lagi percaya kepada Nabi?
Rasulullah menganjurkan agar dua muslim bertemu berjabat tangan sebab. Dosa diantara keduanya Allah ampuni sebelum jabat tangan tersebut lepas. Kita justru menyodorkan kepalan tintu besar atau main sikut. Apa ini tidak melecehkan Nabi?
Kini ramai diperbincangkan agar jangan shalat di masjid tetap pray from home. Shalat di rumah saja. Dan bangga pasang foto diri dengan tulisan fray from home serta di ekspos di sosmed. Bukan kah masjid adalah rumah Allah? Apakah masih ada keraguan dengan pernyataan Allah dalam At Taubah 18. Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. Maka jika tidak sanggup ke masjid dan tidak mau mengajak orang ke masjid, minimal jangan jadi provokator melarang orang untuk ibadah di masjid..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 09072021
(Pesan Harian UJH edisi Jumat 9 Juli 2021)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH