Bengkulu Selatan, Mannanesia.com – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan Sukarni Dunip, mengajak petani untuk menggunakan pupuk organik, karena akan menghemat biaya produksi mencapai 50 persen pada penanaman ketiga.
“Dengan menggunakan pupuk organik khususnya pada tanaman padi, penghematan biaya bisa mencapai 30 persen pada penanaman kedua dan 50 persen pada penanaman ketiga,” jelas Sukarni.
Ia menerangkan, penghematan biaya ini memang tidak secara otomatis terjadi pada penanaman pertama, namun baru akan dirasakan pada penanaman padi kedua, ketiga dan selanjutnya.
“Periode pertama memang biaya pemupukan lebih besar karena selain menggunakan pupuk organik, petani juga harus menggunakan pupuk anorganik atau buatan pabrik karena pemrosesan tanah oleh pupuk organik lebih lama,” katanya.
Menurut dia, pada periode tanam kedua penggunaan pupuk anorganik bisa dikurangi hingga 50 persen dan begitu juga dengan pupuk organik.
Selanjutnya pada periode tanam ketiga penggunaan pupuk organik tetap dilanjutkan, namun hanya sekitar 30 persen saja tanpa harus menggunakan pupuk anorganik, dan pada periode tanam berikutnya petani bisa menyesuaikan penggunaannya.
Menurut dia, kandungan dari pupuk organik bisa bertahan dalam waktu yang lama tidak seperti pupuk anorganik yang hanya bisa untuk masa singkat, hanya saja untuk mengaplikasikan pupuk organik petani harus sabar dan telaten.
“Keunggulan pupuk organik, selain bisa diolah atau diproduksi langsung oleh petani dengan memanfaatkan kotoran ternak dan dedaunan, hasil produksi padinya juga lebih sehat ketimbang menggunakan pupuk anorganik.” pungkasnya. (Wln/MC Bengkulu Selatan)