Bengkulu,mannanesia.com – Asal bernyawa pasti semuanya akan berakhir dengan kematian. Berkaca pada keluarga sendiri. Satu persatu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Bisa jadi ibu wafat lebih dahulu pun mungkin bapak yang mendahului ibu.
Kita tahu bahwa kematian mengintai kita. Kapan dan dimana pun itu bisa saja terjadi. Maka tidak ada lagi yang terbaik buat kita lakukan kecuali mempersiapkan bekal kematian.
Nah, orang sering salah memahami tentang persiapan kematian ini. Seolah-olah kalau persiapan kematian itu total ibadah dan tidak melakukan apa-apa kecuali ibadah. Itu salah. Mempersiapkan bekal kematian maksudnya shalat kita perbaiki. Selama ini shalat di rumah mulai saat ini usahakan selalu di masjid. Selama ini shalat sendiri mulai saat ini lakukan secara berjamaah. Ada kesempatan berbagi maka berbagilah walaupun menurut orang lain nilainya kecil. Bila shalat lima waktu sudah terlaksana tepat waktu dan berjamaah di masjid. Tambahkan dengan shalat Sunnah. Minimal 12 rakaat sunah rawatib. Selebihnya bekerja lah sebagaimana biasa. Insha Allah apapun kebaikan yang dikerjakan. Apa saja bidang pekerjaan yang halal dilakoni semuanya akan bernilai ibadah. Tentu berpahala..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 27112021
(Pesan Harian UJH edisi sabtu 27 November 2021)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH
Penulis : rls
Editor : silvia