Bengkulu, Mannanesia.com – Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu meminta kepada pelaku usaha produktif agar memanfaatkan KUR dengan baik. Sebab pinjaman ini diberikan untuk meningkatkan usaha dan bukan untuk kegiatan konsumsi.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengingatkan bagi para debitur KUR yang telah mendapatkan persetujuan untuk bisa menahan diri. Ia mengingatkan pembiayaan tersebut harus digunakan untuk usaha yang produktif bukan konsumtif.
“KUR ini bisa diakses sampai Rp 500 juta, asalkan bisnis yang baik. Tapi harus hati-hati dalam penggunaannya, jangan sampai dapat tinggi lalu dibelikan kebutuhan konsumtif,” ujar Bayu, Senin (29/5).
Penggunaan KUR untuk sektor konsumtif hanya akan memperbesar biaya konsumsi sementara modal yang ada akan terus berkurang. Sementara jika digunakan untuk sektor produktif seperti pengembangan bisnis, membeli alat produksi, maka akan ada keuntungan yang didapat.
Bayu mengajak masyarakat agar bisa menahan diri bila mendapatkan keuntungan lalu ditabung. Namun, bila keuntungan tadi sudah banyak, ia memperbolehkan penerima manfaat KUR tersebut untuk membelikan aset.
Bayu mengatakan saat ini Provinsi Bengkulu mendapatkan alokasi KUR hingga Rp10 triliun yang dapat diakses oleh pelaku UMKM maupun sektor lainnya.
Dari target tersebut, realisasi penyaluran KUR di daerah ini hingga 30 April 2023 sebesar Rp613,43 miliar atau turun 61,73% dari tahun lalu dengan banyaknya debitur mencapai 8.744 orang atau turun 77,09%.
Dengan tingginya alokasi KUR ini, Ia berharap serapannya juga tinggi sehingga perputaran uang dapat menopang perekonomian masyarakat Bengkulu.
Penulis : Rifky
Editor : Silvia
