Bengkulu,mannanesia.com – Siapa yang tidak menginginkan Lailatul Qadar. Ibadah semalam tapi ganjarannya sama dengan seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan. Umur masing-masing kita belum tentu sampai 80 tahun. Imam Al Ghazali memberi solusi berikut ini.
Versi Pertama. Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23. Jika merujuk ke versi pertama ini maka Lailatul Qadar jatuh pada Malam ke-27 atau Sabtu malam, 8 Mei 2021, merujuk pada kaidah Imam al-Ghazali sebagaimana dijelaskan kitab I’anatuth Thalibin dan Hasyiyah al-Jamal.
Versi Kedua. Jika awal puasanya Jumat maka pada malam ke-29. Jika awal puasanya Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21. Jika Ahad maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Jika Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29. Jika Selasa maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25. Jika Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Jika Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada sepuluh akhir malam-malam ganjil. Jika merujuk ke versi kedua ini maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25 atau Kamis malam, 6 Mei 2021, merujuk pada kaidah Imam al-Ghazali sebagaimana dijelaskan kitab Hasyiyah al-Bajuri.
Dan pilihan terbaiknya adalah memperkuat ibadah pada sepuluh malam terakhir. Usahakan di 10 malam terakhir bersedekah walaupun cuma 1000 rupiah, tahajut walaupun cuma 2 raka’at, baca Qur’an minimal baca surat Al ikhlas 3 kali. Semoga Allah iba hati pada kita yang sangat mengharapkan Lailatul Qadar..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 04052021
(Pesan Harian UJH edisi selasa 4 Mei 2021)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH