Bengkulu,mannanesia.com – Belum hilang ingatan tentang 6 oknum dari sebuah BUMN yang menggunakan antigen bekas untuk cek cepat Covid 19. Muncul kasus yang tidak kalah menyentak membuat darah kita menggelegak, memancing emosi jadi memuncak. Disaat susah begini ada berita vaksin palsu.
Siapapun kita pasti berprinsip dari pada mati hari ini lebih baik mati besok. Dari pada ikut terjangkit virus yang membahayakan lebih baik tubuh di suntik dengan vaksin. Sementara ilmu kita dibidang kesehatan sangat terbatas. Andai saja yang disuntik itu air kelapa pun kita pasti beranggapan itu adalah vaksin karena kita tidak tau dan sangat yakin tidak mungkin ada yang tega mempermainkan nyawa orang lain.
Ternyata lengkap sudah. Oknum yang menggunakan antigen bekas belum tau bagaimana proses hukumnya. Yang setingkat menteri sibuk mengomentari sinetron. Yang di universitas kebanggaan sibuk dengan mengubah statuta agar bisa rangkap jabatan dan kementerian agama sibuk dengan edaran melarang ASN berkhutbah, panitia dan ikut shalat idul Adha plus menunggu laporan mulai dari kabupaten/kota tentang siapa yang melanggar surat edaran yang di maksud. Masyarakat kehilangan arah sehingga jadi latah. Ada yang latah sibuk mencari daun Sungkai yang belum teruji secara klinis, yang di kota sibuk mencari, berebut dan menyimpan susu beruang. Ya Allah selamatkan kami..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 23072021
(Pesan Harian UJH edisi jumat 23 Juli 2021)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH