Bengkulu,mannanesia.com – Bila memandang orang lain dengan mata telanjang. Baik orangnya maupun hasil kerja atau karyanya seakan selalu ada cacat celanya. Begitupun orang lain melihat kita dan menilai perbuatan, hasil karya dan kerja kita. Saat kita tersenyum puas dengan hasil kerja atau karya yang sudah maksimal menurut kita lalu orang lain tanpa beban menilai dengan sebelah mata. Kadang diiringi ucapan. Sayangnya kurang ini. Seharusnya begini. Ini nih yang tidak pas. Dan entah apa lagi.
Ketahuilah mencari yang sempurna memang sulit. Bagaimana agar agar sesuatu terlihat sempurna. Baik pribadi orang, hasil kerja atau hasil karya orang lain? Pandanglah dengan mata hati yang bening. Iringi dengan tabayyun apakah kita mampu seperti yang kita nilai atau membuat karya seperti yang orang lain buat. Dan ingat mata ini selalu memandang sisi cacatnya ketimbang sisi baiknya. Misalnya ada setitik noda hitam sebasar pentol korek api di baju putih. Mata kita selalu di titik hitam itu. Padahal selembar baju putih tersebut didominasi warna putih semua.
Maka, ketika mata hati melihat kelakuan, perbuatan atau sikap orang lain ada yang salah. Diamlah sejenak. Dan ingatlah, kita tidak pernah tau latar belakang penyebab dan proses orang bertingkah laku. Kita tidak pernah tau bagaimana sulitnya orang bekerja dan menghasilkan sebuah karya, walaupun sangat sederhana. Maka jangan terlalu mudah menilai..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 28062021
(Pesan Harian UJH edisi Senin 28 Juni 2021)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH