Bengkulu, Mannanesia.com – Menuju ke Bir Ali sudah dengan pakaian ihram artinya kita bersiap-siap ke Mekkah untuk umroh. Sebelum memakai ihram di awali dengan mandi. Mandi ihram ini dilakukan sebelum jamaah memakai kain ihram yang diawali dengan niat mandi ihram. Mandi ihram ini bukan sekadar mandi harian biasa, tetapi diniatkan untuk ibadah dalam rangka berihram. Sunnah mandi ini berlaku untuk ihram haji dan ihram umrah.
Bir Ali adalah sebuah kawasan yang dahulunya bernama lembah Aqiq disebut dengan Dzulhulaifah. Bir diartikan sebagai sumur. Penambahan Ali karena konon, dahulu ada banyak sumur yang dibuat oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA di sana. Meski kini, sumur-sumur itu terlihat lagi di sana. Setiap rombongan jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Makkah, diharuskan atau wajib untuk singgah di Bir Ali atau Dzulhulaifah. Bila sopir yang membawa mereka tidak singgah di Bir Ali, maka para penumpang harus menegur sopir tersebut agar kembali ke Bir Ali. Apabila bablas sampai Makkah, maka semua jamaah diharuskan membayar denda karena dianggap melarang salah satu dari syarat sah ibadah haji atau umrah. Dam atau dendanya adalah menyembelih satu ekor kambing atau senilai 350 Riyal.
Di Bir Ali shalat Sunnah Ihram 2 raka’at setelah shalat Sunnah Ihram jama’ah memasang niat umroh dan boleh juga berniat ketika sudah di dalam bus dibimbing oleh ketua rombongan atau salah satu jamaah yang paham. Oh, iya. Orang yang membadalkan haji buat orang lain juga mulai dari Bir Ali ini memasang niat badalnya. Check akhir di Bir Ali ini agar jangan sampai batal ihram karena masih memakai kain sarung atau celana dalam sebab pakaian bagi laki-laki hanya dua lembar kain ihram. Indahnya perjalan menuju ke Mekah. Besok kita bahas.
Pagar Dewa, 28062022
Salam UJH
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH
Penulis : RLS
Editor : silvia