Bengkulu,mannanesia.com – Usai shalat Sunnah tahiyatul masjid dan shalat Sunnah Ihram di Bir Ali atau Dzulhulaifah. Secara tertib jama’ah naik bus sesuai dengan plat busnya masing-masing. Ini juga mesti di ingat oleh jama’ah karena dalam hitungan menit jumlah bus akan tersusun sebegitu banyak dan kadang warnanya sama.
Di dalam bus, biasa ketua rombongan mengingatkan kembali tentang jangan sampai mengenakan pakaian berjahit bagi laki-laki selain dua lembar kain ihram. Jama’ah akan di tuntun untuk memasang niat yakni niat berihram. Sejak terucap niat maka berlaku larangan ketika berihram. Baik larangan pada laki-laki, perempuan dan larangan bagi keduanya.
Larangan bagi laki-laki, diantaranya dilarang memakai pakaian biasa. Dilarang memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit dan dilarang menutup kepala yang melekat seperti: topi atau peci dan sorban. Perempuan dilarang, Menutup kedua telapak tangan dengan kaos tangan. Menutup muka dengan cadar. Adapun larangan bagi Laki-laki dan perempuan selama ihram dilarang: Memakai wewangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat haji/umrah. Memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan. Memburu dan menganiaya/membunuh binatang dengan cara apapun, kecuali binatang yang membahayakan boleh dibunuh. Menikah, menikahkan, atau meminang perempuan untuk dinikahi. Bercumbu atau bersetubuh. Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor.
Perjalanan Madinah – Mekah menempuh jarak 451 kilo meter. Tidak sama antara bus yang satu dengan bus yang lain. Maka ada yang menempuh dengan lama waktu 5 jam ada yang 6 jam bahkan ada yang 7 jam. Setengah perjalanan biasanya sopir mengajak jama’ah berhenti untuk ngopi dan minum teh atau jajan di rest area yang nyaman. Jama’ah boleh turun untuk jajan, ke toilet tapi harus hati-hati jangan sampai pakaian ihram terkena najis dan ingat larangan ketika berihram. Selama perjalanan jama’ah sudah menggaungkan talbiyah. Labbaika Allahumma labbaika sampai selesai. Ribetnya sampai di hotel Mekkah tapi besok kita bahas.
Penulis : Rillis
Editor : Melinda