Bengkulu, Mannanesia.com – Sebagaimana memasuki kota Madinah ketika memasuki kota Mekkah pun ada doanya. Doa ini dibimbing oleh ketua rombongan atau salah satu jama’ah. Artinya tinggal beberapa menit lagi jama’ah akan sampai ke hotel yang telah di tunjuk oleh panitia penyelenggaraan haji untuk kloter tersebut. Untuk saat ini jarang sekali jama’ah haji yang di inapkan pada hotel yang dekat dengan Haram (demikian lazimnya penyebutan Baitullah) rata-rata sudah diatas 3 atau 4 kilometer bahkan ada yang mencapai belasan kilometer. Jarak yang demikian sudah diantisipasi dengan bus yang sifatnya bolak balik hotel Haram. Haram ke hotel.
Tiba di hotel biasanya koper besar sudah tertata di lobby hotel. Koper ini nanti akan di angkat oleh petugas hotel ke kamar masing-masing hanya saja kadang jama’ah tidak sabar lalu satu persatu mencari kopernya masing-masing. Tentu ini cuma menambah beban. Bila di tegur kadang jama’ah ada saja alasannya. Bila satu dua orang sudah mulai mencari-cari kopernya pasti yang lain ikutan.
Cukup ribet setiba di Mekkah ini sebab kondisi dengan pakaian ihram tetap berlaku larangan yang sudah kita sebutkan. Jamah mudah terpancing emosi karena lelah selama 6 jam dalam perjalan Madinah Mekah. Sementara untuk menanggalkan pakaian ihram harus umroh dulu yakni Thawaf, Sa’i dan Tahallul. Tentu setelah jama’ah sudah mendapatkan kamar masing-masing. Koper dan tas sudah dalam kamar masing-masing. Setelah istirahat 1 atau 2 jam biasanya ketua rombongan mengajak jama’ah untuk umroh. Kondisi haram sangan berbeda dengan Masjid Nabawi. Oleh karena itu harus hafal bus yang di tumpangi jalan masuk dan jalan keluar dari haram. Maka jangan terpisah dari regu atau rombongan agar tidak nyasar. Bila terpisah cari posisi yang mudah buat dicari. Tidak perlu cemas. Bagaimana suasana umroh haji. Tunggu besok. Ok
Pagar Dewa, 30062022
Salam UJH
Penulis : Rillis
Editor : Melinda