Bengkulu,mannanesia.com – Menyikapi persoalan langkanya Minyak Goreng (Migor) dan terjadinya antrian massa yang mengular seperti terlihat di Kota Bengkulu. Presiden For Bengkulu (FB) Dondi Gatam mempertanyakan peran-peran lembaga serta organisasi yang sebetulnya bisa hadir membantu pemerintah untuk mengurus hajat hidup orang banyak.
“Seperti kita lihat saat ini, Dimana-mana masyarakat menjerit mencari Minyak Goreng, Dari pemerintah kita lihat juga sudah ada upaya untuk penanganan, dengan melakukan Operasi Pasar (OP). Tapi yang saya sesalkan dan ini sempat jadi pembahasan alot di Group For Bengkulu. Kawan-kawan banyak mempertanyakan kehadiran organisasi seperti HIPMI dan Kadin yang terlihat seperti menutup mata atas persoalan masyarakat,” sesal Dondi Gatam, Rabu (9/3).
Semestinya lanjut Presiden FB ini, Organisasi sekelas Kadin serta HIPMI bisa berperan serta ikut membantu pemerintah dalam upaya menangani kebutuhan rakyat, “Kadin itu kan organisasi Kamar Dagang Indonesia, dengan tagline rumah besar pengusaha tentu Kadin ini punya kesempatan besar untuk membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan Migor. Kadin bisa saja memborong Migor dari anggota mereka yang mempunyai usaha Migor, untuk kemudian Migor itu Kadin lempar ke Operasi Pasar seperti yang dilakukan oleh Disperindag. Sehingga dengan demikian seluruh masyarakat dapat Migor dengan harga standar. Dan ini juga bisa dilakukan oleh HIPMI maupun oleh organisasi lainnya yang berkompeten,” terang Cik Don sapaan akrabnya.
Terakhir. Menyikapi kelangkaan Migor ini, Cik Don berharap pemerintah bersama seluruh stakeholder bisa mencarikan formulasi dan solusi yang tepat atas persoalan hajat hidup orang banyak ini, “Harapan kita, keberadaan Migor bisa segera teratasi dengan harga standar seperti sebelumnya,” pungkas Cik Don. (Rls)