Bengkulu,mannanesia.com – Pasca pandemi pesta di kampung dan di kota sambung menyambung. Hampir seluruh gedung tempat keramaian atau lazim dibuat acara pesta di kota ini terpakai setiap hari Sabtu dan Minggu. Ada yang memang baru pesta ada juga pesta yang tertunda ketika dulu masih PPKM level 3 belum bisa pesta hanya akad nikah saja. Lepas dari PPKM banyak yang tinggal menggelar resepsinya saja
Lain lagi di desa atau di kampung. Tarup pesta nyaris berdiri di setiap desa dan sambung menyambung. Berbeda dengan di kota yang memilih menggelar acara resepsinya Sabtu dan Minggu. Di kampung pesta di gelar tidak memilih hari dari Senin sampai Minggu.
Dulu pesta di kampung dengan adat istiadat desa. Siangnya menggelar Sarapal Anam kalau malam dengan seni dendang. Mulai selepas isya sampai subuh. Isinya adalah tari tradisional. Tapi sekarang itu semua tinggal cerita. Semua pesta di kampung tidak lagi dengan kesenian tradisional tetapi menggelar acara modern dengan penampilan organ tunggal. Minimal sehari semalam. Malamnya selepas akad nikah dan besoknya acara resepsi secara umum.
Bagaimana kondisi pesta dengan organ tunggal serta biduannya bereaksi di kampung? Lalu apa saja hal-hal yang pantas buat jadi catatan dengan pesta dikampung? Besok kita cerita Pesta Kampung Bag 2..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 21012022
(Pesan Harian UJH edisi jumat 21 Januari 2022)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH
Penulis : rls
Editor : silvia