Bengkulu, mannanesia.com – Pemerintah Provinsi Bengkulu menilai sejumlah petani kopi di Bengkulu saat ini terus meningkatkan kualitas biji kopi. Bahkan mereka saat ini tidak lagi memetik biji kopi secara asal, tetapi hanya memetik yang sudah merah.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Ir Ricky Gunarwan mengatakan, saat ini banyak petani kopi di Bengkulu sudah meningkatkan kualitas kopi yang dipetik.
Mereka hanya memetik buah yang bewarna merah. Sementara buah yang belum merah tidak dipetik. Hasilnya kualitas kopi asal Bengkulu semakin meningkat.
”Kita cukup senang karena petani kopi di Bengkulu saat ini sudah tahu pentingnya memetik buah kopi yang merah,” kata Ricky, Rabu (21/12).
Ia menyebutkan, harga jual biji kopi petik merah saat ini masih bertahan diatas Rp 25 ribu per kilogram hingga Rp 30 ribu per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga biji kopi yang dipetik tanpa sortir.
”Kualitas kopi petik merah sangat berbeda dibandingkan dengan biji kopi kualitas asalan. Kalau petik merah bisa mencapai Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram,” ujar Ricky.
Oleh sebab itu, DTPHP selalu mendorong para petani di daerah, agar menyediakan biji kopi petik merah. Dengan begitu harga jualnya akan lebih tinggi dibandingkan kopi asalan.
”Kita selalu mengingatkan petani untuk selalu menjaga kualitas panen dan mendorong mereka memanen buah kopi yang merah saja,” tuturnya.
Selain itu, Ia mengaku, harga jual biji kopi tanpa sortir yang dihasilkan petani di Provinsi Bengkulu saat ini masih stabil dan bertahan di kisaran Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kilogram.
Stabilnya harga kopi telah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Padahal para petani di daerah berharap harga komoditas andalan ini bisa meningkat hingga Rp 20 ribu.
Dijelaskannya, perkembangan harga biji kopi kualitas asalan tersebut harga jual ditingkat pengepul. Sementara harga di tingkat petani lebih rendah dari itu sekitar Rp 15.000 per Kg.
”Itu harga ditingkat pengepul, kalau di petani rendah lagi,” jelasnya.
Menurutnya, jika petani ingin mendapatkan harga kopi yang bagus, maka memanen biji kopi yang merah adalah solusinya. Sebab dengan melakukan pemanenan biji kopi merah, harganya jauh lebih tinggi dibandingkan biji kopi tanpa sortir.
”Dengan hanya memetik biji kopi merah akan ada jaminan harga dari para pembeli,” tutupnya