Bengkulu,mannanesia.com – Kita sering sekali salah dalam menilai karena standar penilaian kita yang keliru. Sehingga hasilnya hanya benar sesuai maunya dan penilaian kita. Misalnya, saat melepas pandangan ke laut kala cuaca tak begitu baik. Akibatnya ombak nampak ganas, besar dan susul menyusul. Padahal ombak tidaklah besar, cuma perahunya kita yang kecil.
Demikian juga saat masalah datang mendera. Seakan tak ada lagi guna hidup. Seolah apa yang sudah diperjuangkan sia-sia. Seakan akan tak sepatah pun doa kita dianggap apalagi di ibabah. Padahal ujian kita tidaklah berat, hanya iman kita saja yang lemah.
Itulah Allah perintahkan kita berpuasa. Disamping buat mengendalikan hawa nafsu juga semestinya terbit rasa iba, senasib dan sepenanggungan pada kaum duafa serta tak pelit buat berbagi pada sesama. Puasa mestinya mampu mengukir lidah kita untuk bicara lembut, sabtun dan beretika. Puasa seharusnya membuat kita mudah tersenyum pada siapapun. Semoga dengan berpuasa kita selalu baik dan semakin baik..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 28042021
(Pesan Harian UJH edisi Rabu 28 April 2021)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH