Bengkulu,mannanesia.com – Akhir-akhir ini postingan tentang PKI semakin gencar dari berbagai sudut pandang. Kekhawatiran akan bangkit kembali PKI sangatlah wajar bila melihat sejarah yang pernah mereka lakukan di republik ini. Kekejaman yang mereka lakukan karena sesuai dengan partainya komunis. Tidak bertuhan, menghalalkan segala cara. Dan PKI tidak boleh dan tidak bisa hidup di negeri pemilik enam agama yang boleh hidup di Indonesia.
Namun demikian ada lagi yang semestinya harus lebih diwaspadai yakni mereka percaya dan yakin pada Allah tetapi tidak pernah shalat. Jika disebut komunis mereka marah. Kalau bertuhan mengapa tidak shalat. Bisa dihitung dengan jari jumlah masjid yang buka lima waktu di desa-desa dan di kota jemaaah masjidnya tidak mencapai 5 % dari yang mengaku Islam.
Ini akan berimbas turun temurun. Walaupun tidak seluruhnya. Orang tua yang taat dan rajin ke masjid belum tentu anaknya aktif seperti orang tuanya. Apalagi yang tidak shalat sama sekali. Prihatin kita melihat jumlah masjid yang berjejer dengan fasilitas lengkap bahkan sekarang ini semakin banyak masjid yang menyiapkan fasilitas berupa kulkas dan teh kopi untuk jama’ah yang datang, musafir yang singgah shalat atau jama’ah yang setiap lalu lalang beraktivitas singgah shalat mereka bisa melepas dahaga dan menghangatkan tubuh dengan minum kopi atau teh gratis yang disiapkan pengurus masjid. Namun jamaah tetapnya hanya itu-itu saja. Semoga Corona bisa dibumi hanguskan dengan aktif berjamaah ke masjid. Sebab yang ke pasar-pasar tradisional tanpa wudlu dan belum tentu niatnya lillahi ta’ala bisa selamat dari Corona apalagi yang ke masjid dengan berwudlu dan niat lillahi ta’ala..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 09062020
(Pesan Harian UJH edisi Selasa 9 Juni 2020)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH