Beragam tanggapan masyarakat dengan banyaknya caleg yang bermunculan. Bila menyapa door tu door dibilang selama ini kemana, kok sekarang baru nongol. Bila mengaku masih saudara, dibilang kalau saudara kenapa saat ada perlu baru menyapa sesama saudara. Bila menyapa pada acara pesta, dibilang memanfaatkan panggung.
Pertanyaannya, lewat mana lagi mereka mau mensosialisasi diri dan program kalau bukan dengan cara-cara diatas?. Bagaimana kita bisa mengenal visi, misi dan progran mereka kalau mereka yang tidak datang kepada kita?. Bagaimana pula cara kita menentukan pilihan kalau kita tidak kenal dengan mereka?
Semestinya saat mereka berebut simpati. Rakyat mesti berani, bertanya apa yang sudah dikerjakan kalau dia incumben atau petahana. Apa kontrak ikatan bila terpilih kembali. Apa visi, misi caleg yang baru muncul. Sejauhmana konsep si caleg dalam memikirkan konstituennya bila nanti dia duduk dilegislatif. Program apa saja yang ada di pemikirannya dalam membangun ekonomi masyarkat. Bagaimana komitmennya dengan agamanya. Bila dengan agama yang dianut saja tidak komit apalagi dengan sesama kita. Kalau dengan Allah saja tidak taat, tidak takut apa lagi dengan kita. Apapun adanya. Jangan pernah GOLPUT..(Salam UJH)
Bumi Ayu, 08042019
(Pesan Harian UJH edisi senin 8 April 2019)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH