Mannanesia.com – Salah dalam menyikapi wabah Corona maka akan merusak segalanya. Perusahaan banyak tutup akan melahirkan jutaan pengangguran. Pabrik karet dan sawit tutup akan melahirkan kemiskinan pada akar rumput. Dan kurun waktu Mei Juni bulan depan yakni kelulusan SMA, MA dan SMK dengan sendirinya muncul jutaan tenaga kerja baru yang tak ada lahan buat mengabadikan ilmunya selain itu para sarjana strata 1 dan dua juga setiap tahun mengisi jumlah tenaga kerja yang belum tau nasibnya.
Sisi lain, jangan dibodohi dengan Corona. Semisal ada organisasi A yang dinyatakan positif Covid 19 itu adalah person bukan seluruh anggota organisasi tersebut positif Corona. Andaikata ada instansi B yang positif Corona. Jangan divonis seluruh karyawan instansi tersebut positif Corona. Sebab bisa jadi mereka dalam instansi yang sama tetapi dikantor yang berbeda. Terlalu naif kita sehingga mulut tak lagi mampu bertanya dan otak langsung bekerja agar menjauhi orang-orang dari organisasi atau instansi yang positif Corona dengan perlakuan yang sama seakan positif Corona.
Sebagai sesama manusia, tugas kita saling membantu. Yang sakit kita bantu doa. Yang tak paham bantu ajari agar tau dan paham dan bisa menukarkan ilmunya pada yang lain. Yang susah kita bantu dengan sedekah. Sebab disuruh berdiam dirumah solusi tidak ada maka sama halnya dengan membunuh secara perlahan-lahan. Mereka butuh makan. Jika dalam semua hal kita tidak bisa membantu pada sesama. Maka jangan hoak, jangan terlalu parno, jangan menghujat, memfitnah dan mencaci dalam dunia nyata dan dunia maya sudah sangat cukup membantu. Sebab banyak kini statusnya laki-laki tapi kelakuan macam kerbai di aiak (kato jemo baghi)???..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 05042020
(Pesan Harian UJH edisi Ahad 5 April 2020)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH