Bireuen, mannanesia.com – Berdasarkan Surat Edaran Direktur nomor 445/314/2020 Tentang Tindakan Tegas Terhadap Indisipliner, yang ditanda tangani Direktur Rumah Sakit Umum dr Fauziah Bireuen, pada tanggal (17/02/20).
Sehubungan dengan hasil keputusan Rapat Legislatif, Eksekutif Perwakilan Tenanga Kontrak dan Manajemen Rumah sakit pada hari senin tanggal 17 Ferbruari 2020 di Oproom Pendopo Bupati Bireuen.
Maka dengan ini kami sampaikan bahwa semua tenaga kontrak/tenaga honorer wajib masuk dinas/melaksanakan tugas sebagaimana bisa sesuai dengan jadwal berlaku, Apabila tidak mengindahkan surat edaran ini akan di ambil TINDAKAN TEGAS DI KELUARKAN, Direktur Fauziah Bireuen Dr. Mukhtar, Mars.
Media Ini juga sempat mengkonfirmasi langsung dengan Direktur Melalui alat komonikasi, beliau mengatakan Ini keputusan yang sangat sulit yang kami ambil,siapapun yang tidak masuk kantor akan kami keluarkan, Karena ini menyangkut dengan pelayanan dasar kepada pasien,” ujar Mukhtar.
Di tempat terpisah Koordinator Tenanga kontrak dan Honorel Saifullah mengatakan kepada media melalui vidio singkat, Kami akan melakukan mogok kerja sampai ada mediasi selanjutnya agak menemukan titik temu yang terang.
Sebelumnya, pada 02 dan 03Januari 2020,mareka melakukan unjuk rasa atau demontrasi sekitar 451 orang tenaga medis yang belum menerima upah sudah beberapa tahun lalu,dari manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Fauziah Bireuen.
Demontrasi mareka sempat menghebohkannya warga masyakarat dan pasien baik rawat inap dan jalan, karena tidak ada lagi yang melayani mareka, mogok kerja, pihak pemerintah Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen menerima mareka, untuk menyampaikan hal ini .
Berjanji segara dipanggil Direktur Rumah Sakit Umum Dr. Fauziah Bireuen bersama manajemen,untuk menyelesaikan hal tersebut,oleh Ketua DPRK Bireuen Rusydi Muchtar, disodorkan surat pernyataan di atas segel 6000, segara menuntaskan tuntutan di baju putih ini.
“Sudah satu bulan lebih ditunggu, pihak direktur mengeluarkan surat keputusan tersebut,gimana nasib mareka tergantung mogok apa tidak, cukup disayangkan pihak masyarakat Bireuen, benar seperti di sebutkan ombudsman perwakilan Aceh, pelayan publik Kabupaten Bireuen merah, itu saja tidak mampu diselesaikan,” sebut sejumlah warga masyarakat bersama si baju seragam putih. (wln)