Bengkulu,Mannanesia.com – Lengkap sudah. Barangkali situasi saat ini tepat buat menyatakan pepatah sudah jatuh tertimpa tangga plus pondok pun roboh. Kenapa demikian? Harga Tandan Buah Segar anjlok. Pupuk melangit. Pabrik sawit membatasi pembelian. Sawit siap panen bila tidak panen maka akan merusak hormon buah dan hasilnya tahun berikut sawit tidak berbuah.
Harapan sebelumnya harga minyak goreng turun tapi hasilnya sampai saat ini harga minyak goreng tetap tinggi. Imbasnya masyarakat dua kali knock out. Harga TBS turbulensi dan minyak goreng melambung tinggi.
Ada beberapa bupati berkoar-koar datang ke pabrik sawit marah-marah agar membeli harga sawit masyarakat dengan harga standar. Ada gubernur dan bupati yang menyurati pemilik pabrik CPO agar membeli harga sawit sesuai standar tapi hasilnya makin parah pabrik CPO menutup dan membatasi pembelian TBS tandan buah segar akhirnya jadi TBL tandan buah layu. Petani makin merugi.
Pagar Dewa, 18052022
Salam Ujh
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH
Penulis : Rls
EditorĀ : silvia