Tak seorang pun di muka bumi Allah ini yg tidak beribu. Semuanya punya ibu. Hanya saja, ada yang masih hidup ibunya dan ada yang sudah meninggal. Tapi yang pasti. Kehadiran kita di dunia ini. Lahir, tumbuh besar, sehat hingga sampai saat ini. Semua adalah krn jasa dan jerih payah ibu.
Lalu kenapa hari ini 22 Des, Hari Ibu, ‘jangan2 malah dosa’?. Mari simak postingan di berbagai sosmed. Semua mengucapkan sayang ibu, sungkem ibu, peluk ibu dan entah apa lagi yg dipamerkan tentang sayang pada ibu. Lalu, kenapa dosa?. Sebab, Sayang pada ibu tak perlu dipamerkan. Sayang dengan ibu bukan cuma tanggal 22 Des. Tetapi selamanya. Seumur hidup kita. Ancaman Rasulullah. “Dalam 24 jam tak pernah keluar dari mulut kita doa utk kedua orang tua, maka termasuk anak durhaka”.
Adakah kita selalu mendoakan ibu dan kedua orang tua setiap selesai shalat?. Adakah kita setiap hari telp atau sapa ibu tanya khabarnya?. Adakah dalam tahajud kita menangis memohon pada Allah. Agar ibu selaku sehat, kuat dan nanti di akhirat ibu yang menggandeng tangan kita menuju Syurga? atau adakah kita ingat ibu, saat menyantap makanan lezat sebagaimana dulu ibu kita tak sanggup menelan makanan yang enak krn ingat dan terbayang pada kita?. Ibuuuu…maafkan aku anakmu, maafkan segala dosa dan khilafku padamu. Ya Rab, mohon Syurga MU untuk ibuku. Aamiin….(Salam UJH)
Ponpes Pancasila, 22122018
(Pesan Harian UJH edisi Sabtu 22 Desember 2018)
Sumber : Jannata