Bireuen, Mannanesia.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Bireuen, Fadli Amir ST, MT, menyampaikan tanggapannya terkait Jembatan Uteun Bunta, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen.
Ya, jembatan itu ambruk dan putus total akibat banjir, Senin, 23 Januari 2024 atau sudah lebih setahun lalu, tapi hingga kini belum dibangun kembali.
Fadli Amir ST MT, menyampaikan hal ini saat dikonfirmasi Serambinews.com, Kamis (15/2/2024).
Ia mengatakan pembangunan jembatan tersebut sepertinya dalam penanganan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Bireuen, karena termasuk bencana alam.
“Coba koordinasi dengan BPBD Bireuen,” ujar Fadli Amir.
Kalak BPBD Bireuen, Afwadi BA, yang dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah mengatakan, tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tim sudah turun melihat secara dekat.
Lebih dari itu, katanya BNPB juga sudah melakukan perencanaan pembangunan yang sumber dana pembangunannya dari hibah pusat melalui BNPB.
“Informasinya pembangunan jembatan tersebut sedang dalam proses perjanjian hibah untuk segera dibangun,” ujarnya.
Disebutkan, apabila perjanjian hibah selesai dilakukan dalam waktu dekat, maka jembatan tersebut segera dibangun.
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, Jembatan Uteun Bunta, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, yang ambruk dan putus total akibat banjir, Senin, 23 Januari 2024, hingga kini belum dibangun kembali.
Artinya jembatan menghubungkan Uteun Bunta dengan Desa Cot Peutek, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen itu sudah setahun lebih putus.
Hingga kini warga setempat masih berharap jembatan tersebut dibangun kembali.
Hal ini sebagaimana disampaikan Haris, warga setempat kepada Serambinews.com, Rabu (14/2/2023).
“Sekarang sudah setahun lebih, namun kami belum memperoleh informasi kapan jembatan penghubung kedua kecamatan yang putus saat banjir tahun 2023 itu lalu dibangun kembali,” kata Haris.
Haris menjelaskan jembatan permanen tersebut dibangun tahun 1982.
Jembatan itu merupakan penghubung antara Kecamatan Peusangan dan Kota Juang Bireuen.
Jembatan ini putus dihantam derasnya air di bawah jembatan tersebut saat banjir tahun 2023.
Sejak jembatan itu putus total, setiap hari pengguna sepeda motor, terutama pedagang kecil dari desa ke Kota Juang maupun ke Peusangan harus melintasi jalan alternatif di samping jembatan tersebut.
Kemudian melewati halaman rumah warga dan juga pintu air irigasi.
Sedangkan kendaraan roda empat tidak bisa melintas sama sekali.
Haris dan sejumlah warga lainnya mengatakan, sejak jembatan itu putus, tim dari PUPR, Ketua DPRK Bireuen serta para camat sudah melihat secara dekat.
Namun sampai sekarang belum diketahui kapan jembatan tersebut dibangun.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, satu jembatan permanen di perbatasan Desa Bunta, Peusangan dan berbatasan dengan Desa Cot Peutek, Kecamatan Kota Juang Bireuen, putus total.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, Senin (23/1/2023) akibat dihantam derasnya air dibawah jembatan tersebut.
Sejak saat itu dipasang tanda larangan melintas dengan meletakkan kayu.
Warga mengharapkan jembatan permanen yang panjangnya mencapai 30 meter lebih hendaknya segera dibangun kembali agar akses masyarakat puluhan desa dari dua kecamatan itu lancar kembali.
Sumber : Serambinews
Editor : Rara