Paluta-Mannanesia.com-Ratih Hasibuan, bocah (7 thn) warga Desa Simataniari, Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara, sebelumnya dikabarkan, Senin (11/2) terseret arus Sungai Marihan akhirnya ditemukan sekitar 3 km dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) Desa Simataniari, Kecamatan Dolok, Kabupaten Paluta.
Setelah tiga hari akhirnya warga bersama Polsek Dolok, Koramil 06 Dolok, dan BPBD Paluta yang melakukan pencarian dengan menyusuri sungai Marihan, jenazah baru berhasil ditemukan, Kamis (14/02) dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.
Sebelumnya Ratih Hasibuan dikabarkan terseret arus Sungai Marihan disaat ia dan ibunya bersama dua saudaranya ingin mengungsi dari rumahnya pada malam kemarin karena air sungai meluap.
Saat debit air sudah mulai menggenangi rumah mereka, dengan menggenggam ketiga anaknya, ibu Ratih Hasibuan bermaksud meninggalkan rumah mencari tempat yang aman.
Hendak mulai beranjak menuruni tangga untuk menyeberangi luapan air sungai, salah seorang anaknya, Ratih Hasibuan terlepas kemudian hilang di tengah kegelapan malam bersama aliran sungai.
“Warga dan petugas akhirnya menemukan korban ( Ratih Hasibuan) di Desa Sigala-gala lebih kurang 3 km dari Tempat Kejadian Perkara, Desa Simataniari, Kecamatan Dolok, Kabupaten Paluta sekira pukul 10.00 wib ” Kata Kapolres Tapsel AKBP Irwa Zaini Adib melalui Kasubbag Humas Polres Tapsel Iptu Alpian Sitepu kepada wartawan.
“Korban di temukan dalam keadaan utuh namun sudah mulai membengkak dan Jenazah korban sudah di kebumikan pada pukul 14.00. wib “, kata Iptu Alpian Sitepu.(Mubin)