Itu sepenggal hadits Rasulullah SAW. Beliau menyampaikan ada 7 perumpamaan orang-orang beriman. Salah satunya kal bun yaani. Perumpamaan sesama mukmin bagaikan sebuah gedung. Bahan bangunan yang terpisah dan buruk menjadi kuat dan kokoh serta bernilai tinggi setelah bersatu dan saling menguatkan.
Kelemahan kita, sulit bersatu. Cenderung menilai diri orang lain. Curiga, suudzon dan entah apa lagi. Anehnya, yang kita nilai negatif justru terus bekerja dan membangun silaturahim. Sementara penilai diam terpaku dan selalu menilai sisi negatif pada orang lain.
Bagai sebuah gedung. Tak mengepa diri kita sebagai pasir. Bitiran yang halus dan terpisah satu sama lain. Atau kita sebagai besi yang kalau tergeletak ditanah mudah berkarat dan rusak. Bisa jadi kita cuma semen. Bubuk halus yang memerihkan mata bila tertiup angin. Namun, pasir, besi, semen, koral dan menjadi kuat dan kokoh saat membaur bersatu dan bersama. Dan masing-masing tidak menyombongkan diri dengan sesam yang lainnya..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 17072019
(Pesan Harian UJH edisi Rabu 17 Juli 2019)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH