BATANG,Mannaesia.com – Kehadiran Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto) dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto) memantik perhatian masyarakat Desa Tresono, Batang, Jawa Tengah. Kehadiran dua putri Cendana tersebut, mengobati kerinduan masyarakat Batang kepada sosok Presiden ke-dua RI, Jenderal Besar HM Soeharto.
Dengan senyum ramahnya, Tutut Soeharto menyapa masyarakat Batang. “Assalamuallaikum bapak-bapak dan ibu-ibu, semuanya sehat. Alhamdulillah berkat karunia sehat dari Allah SWT, saya bisa silaturahmi ke Batang,” kata Tutut Soeharto, mengawali perbincangan dengan warga Desa Tresono.
Sementara itu, Calon Legislatif Dapil Jawa Tengah X, Sumihardjo Pakpakan, yang hadir dalam kesempatan tersebut, mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran Tutut Soeharto dan Mamiek Soeharto ke Batang. “Kedatangan Ibu Tutut dan Ibu Mamiek, serasa menghadirkan sosok Presiden Soeharto. Kerinduan masyarakat Batang pada Pak Harto dan Ibu Tien menjadi terobati,” kata Sumihardjo.
Dia pun mengajak masyarakat Batang dan seluruh yang hadir untuk mendoakan Pak Harto dan Ibu Tien. “Mari kita panjatkan doa untuk almarhum Pak Harto dan almarhumah Ibu Tien, semoga ditempatkan di surganya Allah SWT. Amin,” ucap sosok purnawirawan TNI tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Sumihardjo mewakili masyarakat Batang menyampaikan terima kasih kepada Tutut Soeharto, yang telah menghadirkan Pak Canting, seorang ahli membantik, sehingga masyarakat Batang bisa melestarikan batik. Dalam membatik, dukungan keperluan pewarna menjadi hal yang penting. Oleh karena itu, Sumihardjo juga mengucapkan terima kasih, karena Partai Berkarya telah memberikan bantuan tanaman pewarna. “Manfaat tanaman pewarna ini selain untuk makanan juga untuk pakaian yaitu membatik. Terima kasih dan akan dilestarikan melalui pendidikan membatik,” ujarnya.
Tanaman pewarna bisa tumbuh di mana saja, termasuk di pekarangan rumah. Satu tumbuhan dalam waktu tiga bulan, beratnya meningkat lima kilogram. Dari lima kilogram akan menghasilkan uang Rp40 ribu, dari pemasaran pewarna yang dilakukan. “Kita bayangkan satu hektare dalam waktu tiga bulan bisa mencapai Rp1 miliar. Ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Batang. Pasar dari Perancis dan Eropa juga sudah menanti, mereka mau yang alami,” tandasnya.
Sumihardjo mengajak Tutut Soeharto beserta rombongan, melihat produk unggulan UKM kota Batang, yang tersaji di area tersebut. Tutut Soeharto menghampiri setiap stand UKM, seperti ukiran kaligrafi, makanan dan produk lainnya. Putri sulung Presiden Soeharto tersebut, sempat bercengkrama dengan para pelaku UKM. Berbincang seputar tentang perkembangan UKM di Batang. Suasana terlihat hangat, karena Tutut Soeharto terus menebar senyum khasnya. Sementara, Retnosari Widowati Harjojudanto atau Enno Sigit, yang merupakan keponakan Tutut Soeharto, terlihat asyik belajar melukis pada Pak Canting.
Kembali Sumihardjo menegaskan, di Batang banyak obyek wisata. Hal itu memunculkan kelompok masyarakat sadar wisata, yang bersemangat untuk mewujudkan peningkatan ekonomi keluarga. Kehadiran Pak Canting, memberi semangat baru bagi pelaku UKM batik di Batang. Diharapkan dapat meningkat wisatawan yang datang sehingga berdampak bagi kemakmuran rakyat Batang. “Karena pada dasarnya, Partai Berkarya bertujuan untuk membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya Batang,” pungkasnya.(Rls CDN)