Simeulue, mannanesia.com – M Ruslim Sebagai warga desa Lauke Dusun Lamalik kecamatan Simeulue tengah Saat dijumpai oleh awak media, media ini menanyakan kok begitu tak semangat dalam penyambutan Hari Raya Idul Fitri ini Ruslim.
Gimana saya harus katakan ya, lepas solat tadi saya hanya bisa menangis merenungi nasib keadaan keluarga saya isteri dan anak saya.
Karena istri dan anak-anak yang lain mereka mempunyai baju baru sedangkan anak saya tidak ada baju baru. Jadi tak tahan saya melihat keadaan keluarga saya, dan hanya meneteskan air mata saja yang bisa saya lakukan tuturnya kepada media ini. Selasa 26/05/2020.
Apalagi dengan melihat kondisi keadaan rumah saya ini, lantai aja habis bolong-bolong dan dindingnya rumah saya saja kalau kami tidur ada angin kencang langsung masuk kedalam rumah karena sangkin banyaknya pecahan dinding dan lobang.
Ditambah lagi kalau sudah malam, kami tidak mempunyai penerangan lampu (listrik PLN), karena saya tidak punya uang untuk mengurus pembelian kWh meter PLN. Apabila kalau hujan, rumah saya sering terkena banjir, tidak pernah saya ini di perhatikan baik dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah desa tuturnya.
Harapan M Ruslim Kepada Pemerintah Pusat, Provinsi, dan khusus Kabupaten Simeulue, agar dapat memperhatikan kondisi rumahnya karena dirinya merasa tersisihkan di desa kalau soal Bansos. Malahan yang mendapatkan Bansos rehab rumah diduga aparat desa tuturnya.
MD sebagai warga desa Lauke dusun Lamalik yang tidak ingin disebut namanya mengatakan ke awak media bahwa dirinya juga kecewa atas kepemimpinan di desa Lauke, mereka memberikan bantuan apapun tebang pilih.
Baru-baru ini ada bantuan rehab rumah tapi M Ruslim tidak dapat bantuan rehab tersebut, padahal kalau kita melihat tempat tinggal atau rumah M Ruslim sudah tidak layak huni seperti kandang kambing, dan yang dapat bantuan rehab rumah tersebut malah diduga aparat desa Lauke tuturnya.
MD mengatakan maunya pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten Agar dapat turun kelapangan dan mengecek kebenaran apa yang terjadi di masyarakat. Karena diduga pemerintah Desa tidak ada keadilan dalam penanganan Bansos.
Pemerintah soal Bansos juga harus turun kelapangan mengecek atau melihat kelapangan yang mana yang harus layak dibantu dan tidak, jangan asal input data tanpa melihat kebenaran di lapangan tuturnya.
Dengan tayangnya berita ini pihak media belum dapat konfirmasi dari pihak dinas terkait. (*)