Bengkulu,mannanesia.com – Dalam pergaulan sehari-hari kita sering berjumpa dengan orang berjalan berpasangan seperti muda mudi yang jalan-jalan. Kadang kita berprasangka mereka pacaran. Tapi saat kita candai dengan kata-kata kalian pasangan yang serasi. Lalu yang dicandai melotot dan membantah. Maaf kami bukan pasangan. Dia masih muhrim saya.
Nah, kata muhrim tersebut kurang pas buat membantah tudingan orang. Kata yang pas adalah mahram. Mahram ialah perempuan yang tidak boleh dinikahi (dalam permasalahan nikah) atau wanita yang tidak dapat membatalkan wudhu ketika bersentuhan dengan lawan jenisnya (bila kita sudah berwudlu/dalam keadaan suci).
Sedangkan muhrim adalah untuk menyatakan seseorang dengan menggunakan kain ihram atau berihram. Misalnya orang yang sedang melaksanakan umroh atau haji yang berpakaian dua lembar kain putih itu namanya kain ihram. Orang yang sedang mengenakan kain ihram disebut dengan muhrim. Jadi, kalau kita sedang berjalan dengan seseorang yang diharamkan kita menikahinya disebut mahram bukan muhrim. Semoga tidak keliru??????..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 28022021
(Pesan Harian UJH edisi Ahad 28 Februari 2021)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH