Seketika nyeri menyerang dada. Nafas mulai semakin kencang. Jemari menggenggam dada. Keringat yang tak biasanya mulai mengucur. Rasanya bagai ditusuk tusuk.
Cepat prosesnya, nyaris tanpa sebab yang membuat serangan begitu mendadak. Sasarannya adalah jantung. Pusat dari segala anggota tubuh. Sungguh resikonya teramat fatal jika terlambat. Bila menyerang ke otak, maka mungkin stroke atau pecah pembuluh otak. Atau jantung tidak kuat atau terlalu kuat memompa maka pecah pembuluh darah di jantung. Muara semuanya adalah kematian.
Jangan menunggu nyeri dada untuk beribadah dan mengingat Allah. Jangan menunggu pecah pembuluh otak baru hati tersentak. Jangan menunggu stroke baru mau sujud dan rukuk. Maka persiapkanlah diri dengan bekal amal yang abadi untuk dibawa mati. Siapkanlah pahala untuk nanti modal di alam baqa. Semoga kita semua selamat dunia Akhirat..(Salam UJH)
(Pesan Harian UJH edisi Selasa 13 November 2018)
Sumber : Jannata (diperoleh dari tulisan tangan ust. Junaidi Hamsyah)