Hari ini kita mengenang perjuangan anak muda surabaya. Dibawah kendali pemuda gagah dan pemberani yakni bung Tomo. Sejarah heroiknya dikenang sebagai hari Pahlawan..
Namun bila para pahlawan hidup kembali dan melihat hasil perjuangannya yang bukan saja harta, tetapi juga darah dan nyawa yang mereka korbankan. Mungkin mereka akan menangis..
Menangis melihat tenaga pengajar yang tidak bisa leluasa mengajar karena juga dibebani tugas administrasi, yang apabila tidak ditunaikan, mak tidak akan cair sertifikasi..
Menangis melihat anak muda tampil didepan tetapi barisan pengkhianat. Menjual agama..
Menagis melihat perilaku yang lantang berteriak seakan akan dia yang paling NKRI dan yang seakan musuh yang harus dihabisi, padahal sama sama pribumi..
Menangis melihat para idealis yang tertunduk, mengemis ngemis jabatan, menjadi abdi demi pangkat dan menukar dengan harga diri..(Salam UJH).
(Pesan Harian UJH edisi Sabtu 10 November 2018)
Sumber : Jannata (diperoleh dari tulisan tangan ust. Junaidi Hamsyah)