Bengkulu selatan, Mannanesia.com – Partai Golkar Provinsi Bengkulu mulai menghidupkan mesin untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Tahap awal ini, Partai Golkar akan melakukan survei terhadap 26 bakal calon (balon) kepala daerah. Baik bakal calon gubernur, bupati maupun wali kota.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Prof H Rohidin Mersyah mengatakan, tim survei itu telah disiapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
“Beberapa nama balon kepala daerah sudah difinalisasi. Nama-nama itu akan masuk dalam survei yang disiapkan oleh pusat,” kata Rohidin.
Rohidin menjelaskan, survei yang dilakukan itu tentu untuk melihat sejauh mana respon masyarakat. Baik dari sisi elektabilitas, popularitas hingga ketertarikan masyarakat dengan balon kada yang disodorkan dari Partai Golkar.
“Cukup banyak nama yang disurvei, bisa 25 nama hingga 26 nama se-Provinsi Bengkulu,” bebernya.
Untuk nama balon Gubernur Bengkulu, Partai Golkar sudah menetapkan 2 kader fungsionaris terbaiknya. Ada nama Rohidin Mersyah yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Bengkulu dan nama M Saleh yang saat ini masih menjabat sebagai Anggota DPR RI dapil Provinsi Bengkulu.
Lalu untuk balon bupati, ada beberapa nama yang sudah keluar. Seperti di Mukomuko ada nama Choirul Huda.
Lalu di Bengkulu Utara ada nama Juhaili dan Arie Septia Adinata. Di Bengkulu Tengah ada nama Rachmat Riyanto.
Kemudian di Bengkulu Selatan, ada nama Rifai Tajuddin.
Di Kota Bengkulu juga ada nama Sumardi dan Yudi Darmawansyah sebagai balon Wali Kota Bengkulu.
Lalu di Kepahiang, ada nama Zurdinata dan Rinca Denis. Di Lebong ada nama Azhari dan Lovi Irawan.
Kemudian di Rejang Lebong ada nama Syamsul Efendi dan Mahdi Husen. Selanjutnya, di Seluma ada nama Teddy Rahman dan Samsul Aswajar.
Kemudian, ada beberapa nama lain yang juga akan masuk dalam survei Partai Golkar. Baik dari kader partai maupun dari non kader Partai Golkar.
“Yang disurvei itu, ada yang dari kader Partai Golkar dan ada juga yang dari luar Partai Golkar,” tuturnya.
Di sisi lain, untuk balon kepala daerah yang berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN), menurut Rohidin tentu jika hasil surveinya baik, maka akan dikembalikan lagi kepada yang bersangkutan.
Jika mencalonkan diri sebagai kepala daerah, maka harus mundur dari status ASN.
“Regulasinya ada di KPU. Biasanya mengundurkan dari saat pendaftaran dilakukan,” ungkap Rohidin.
Rohidin menegaskan, dalam Pilkada serentak tahun ini, Partai Golkar pusat telah memberikan target kemenangan bisa lebih dari 60 persen. Partai Golkar Bengkulu sudah menargetkan kemenangan sampai 70 persen.
“Bengkulu targetnya, 60-70 persen menang,” bebernya.
Rohidin optimis kemenangan Pilkada bisa diraih. Sebab, ada beberapa daerah potensial kemenangan Partai Golkar. Seperti di Kabupaten Kaur, Mukomuko, hingga di Kota dan kabupaten lainnya.
“Ada beberapa kader Partai Golkar potensial menang di daerah,” tandas Rohidin.
Penulis : Tira
Editor : Rara