Hampir diseluruh persimpangan lampu merah dibulan Ramadan ini mudah kita jumpai mustad’afin. Mustad’afin berasal dari Bahasa Arab, dari akar kata dha’afa-yadh’ifu berarti lemah, tidak berdaya, dan tidak mampu. Yang pasti bahwa mustad’afin kelompok masyarakat yang terpinggirkan karena ada faktor internal dan eksternal dirinya.
Tentu mereka berharap belas kasihan dan sedrkah dari kita. Meski sebenarnya hal ini tidak disukai oleh Rasulullah, namun naluri kemanusian siapapun pasti akan berbagi kepada mereka. Dan itulah sebabnya dibulan Ramadan kehadiran mereka lebih banyak dari bulan-bulan lainnya.
Kita tidak berharap mereka ini ada dan mengemis meminta-minta. Dan mereka pun pasti tidak mau serta malu meminta-minta. Barangkali keadaan, sulitnya lapangan pekerjaan, kondisi fisik yang tidak memungkin atau entah apa alasan lainnya yang mendorong mereka melakukannya. Semoga Allah menggerakkan hati kita semua dan para mustad’afin pun ingin lebih memilih bekerja dengan tidak meminta-minta. Insha Allah..(Salam UJH)
Bumi Ayu, 14052019
(Pesan Harian UJH edisi Selas 14 mei 2019)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH