Tak guna mengutuk waktu. Selagi mentari masih setia menyinari Bumi. Buat apa menelan ludah bila kata terlanjur meluncur dari ujung lidah. Tak perlu menguras air mata, sebab esok masih ada senyum..
Sejuta sesal menyesak dada. Beribu dengus hembusan nafas panjang semua itu adalah guratan luka yang sudah berdarah..
Biarkan waktu menggiring malam..berputar menggilas dendam. Jangan pernah harap kembali. Fokuslah kedepan. Biarlah senyap menemani sepi. Tak perlu ragu kala asa merajut harapan.
Berbuatlah dengan kemampuan yang ada. Tak perlu merisau nilai dan harga. Jangan kalah dengan prestasi dan puja. Jangan tersenyum dengan tepuk gemuruh. Sebab sesungguhnya nilai adalah karya setelah bekerja. Yang mahal adalah membayar waktu dengan hasil dan pahala. Yang terindah adalah tidur lelap setelah berusaha dan berdoa.
Buang sesal, sebab selalu menyesakkan dada..(Salam UJH)
(Pesan Harian UJH edisi Rabu 7 november 2018)
Sumber : Jannata (diperoleh dari tulisan tangan ust. Junaidi Hamsyah)