Bengkulu,mannanesia.com – Sebaik-baik nasib seseorang pasti suatu ketika akan menemui satu atau dua kegagalan. Ketika setiap usaha berhasil dan sukses Alhamdulillah. Namun di suatu waktu gagal sering tercetus kata-kata sial.
Anggapan adanya kesialan sejatinya sangat lekat dengan tradisi Jahiliyah. Bangsa Arab Jahiliyah kala itu sering kali melakukan undian menggunakan binatang atau benda untuk menentukan nasib seseorang. Jika benda atau hewan tersebut mengarah ke kanan, mereka percaya bahwa keberuntungan akan terjadi. Sebaliknya, jika benda itu mengarah ke kiri, berarti sang pengundi akan mengalami kesialan atau kerugian.
Dalam Islam tidak ada kesialan. Masalah untung rugi. Malang mujur adalah hal yang biasa. Tidak mungkin untung terus dan tidak pula rugi terus. Jika ada sesuatu yang tidak pas berdasarkan hitungan kita itu bukan sial. Yang demikian itu agar ke depan kita lebih berhati-hati..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 14022021
(Pesan Harian UJH edisi Ahad 14 Februari 2021)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH