Bengkulu,mannanesia.com – Siapapun kita sepanjang masih berstatus manusia pasti pernah, sedang, dan akan mendapat kesulitan. Sunnatullah dalam hidup manusia dan dalam Al Qur’an surat Al Balad Allah menyatakan demikian. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
Sulit sesungguhnya bertaut ke hati. Suasana hati yang tidak bisa menerima keadaan akan memperumit situasi. Memperkeruh suasana, mempersimpit wawasan dan menutup harapan. Situasi dan kondisi yang baik, kondusip dan positif akan menjadi sulit bila suasana hati kotor dan sempit.
Hati yang bersih, lapang dan penuh optimisme akan mengubah kesulitan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Sebaliknya, hati yang kotor, picik, dan penuh pesimisme tidak hanya akan menyebabkan kesulitan menjadi beban, bahkan kenikmatan pun bisa menjadi kutukan. Maka itu, sesulit apapun keadaan dan situasi dan kondisi asal hati tetap tenang dan bersih. Insha Allah ibarat mengurai benang yang kusut. Perlahan dan penuh kesabaran yang kusut akan terurai kembali. Jangan nodai hati dengan prasangka-prasangka buruk yang kemudian akan menyeret hati pada penyakit-penyakit hati. Sulit dan kesulitan adalah ilmu menata hati yang kadang tak didapati ilmunya dibangku sekolah namun dari kenyataan pahit manisnya kehidupan..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 13062020
(Pesan Harian UJH edisi sabtu 13 Juni 2020)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH