BeritaTerbit, Bengkulu – Tim Kajian Pancasila dan Budaya, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), menggelar pertemuan dengan Pemprov Bengkulu serta para Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat Bumi Rafflesia, di Ruang Rapat Lantai III Kantor Gubernur Bengkulu, Rabu (19/09).
Hal ini dalam rangka pengumpulan data, terkait kearifan lokal dan nilai-nilai budaya, yang merupakan bagian dari nilai-nilai Pancasila.
Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah yang memimpin langsung pertemuan ini, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Tim Kajian ini. Harmonisasi sosial kemasyarakatan di Bengkulu jelasnya, menjadi cerminan yang sangat baik, sebagai bagian dari nilai-nilai Pancasila.
“Harmoni masyarakat Bengkulu ini, dalam indeks demokrasi juga terbilang tinggi. Dibidang adat istiadat, kita juga beragam. Di Bengkulu ini ragam suku hidup berdampingan satu sama lain. Hal inilah yang membuat Bengkulu dipandang aman dan adem bagi masyarakat luar”, jelas Rohidin.
Rohidin juga sempat menyampaikan potensi Bengkulu sebagai penggerak Poros Maritim Sumatera. Dengan peningkatan infrastruktur strategis Pelabuhan Pulau Baai, yang diakhir Tahun 2018 siap diaktifkan. Kepada Tim Kajian Wantimpres diminta untuk menyampaikan ini ke Presiden, terkait beberapa pembangunan di Provinsi Bengkulu, seperti pembangunan Rel Kereta Api dan beberapa pembangunan lainnya, supaya bisa dimasukkan kedalam Program Strategis Nasional (PSN).
“Jadi dengan pembangunan infrastruktur strategis ini bukan hanya Bengkulu yang mendapatkan manfaat, namun juga mengakselerasi empat provinsi yang berbatasan dengan kita. Oleh karena itu, jika Bengkulu dikajikan dalam PSN, maka Bengkulu juga bisa berkontribusi lebih bagi pertumbuhan Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera”, kata Rohidin.
Sekretaris Anggota Watimpres, sekaligus penanggungjawab Tim Kajian, Julie Trisnadewani Mangkusuwigyo mengatakan, apa yang disampaikan Plt Gubernur Bengkulu pihaknya akan segera sampaikan kepada Presiden RI, Joko Widodo.
Dalam pertemuan ini, pengumpulan data rombongan Tim Kajian Wantimpres dilaksanakan dengan menggelar diskusi, yang melibatkan para tokoh masyarakat, tokoh adat dan beberapa sesepuh Provinsi Bengkulu.
Apa yang disampaikan para peserta dalam pertemuan ini, jelas sangat memberikan masukan kata Julie Trisnadewani. Terutama dalam upaya memperkokoh ideologi bangsa dan mempererat rasa persatuan. Selain itu, harmonisasi kearifan lokal dan budaya di Bengkulu, patut diberikan apresiasi tinggi
“Ini merupakan salah satu upaya yang sangat direspon Bapak Presiden, dari hasil kajian kita dari berbagai daerah. Dan jelas kita semua ingin ada lembaga yang resmi menangani ideologi Pancasila ini”, ungkapnya. (ADV/gmp).