bengkulu,mannanesia.com-Biadab, ada orang yang menolak dikuburkannya jenazah korban wabah Corona. Tak punya hati dan tak berperasaan melakukan demo atau apapun atas ambulance yang membawa jenazah korban Corona. Meninggal karena wabah Covid 19 bukan aib, tidak hina dan wajar selayaknya kita sesama manusia mengucapkan kalimat istirja atas wafatnya seseorang karena Covid 19.
Berita dan pengakuan dan segala testimoni korban Covid 19 yang sembuh bukan satu atau dua orang tapi sudah ribuan orang. Ini membuktikan bahwa terkena virus Corona bukan akhir dari segalanya. Dan jangan terlalu takut dengan orang yang tidak terdeteksi Corona. Lantaran sekantor dengan orang yang korban Corona kita langsung menjudge semua positif Corona. Waspada perlu tapi jangan berlebihan. Tak cuma lewat Corona kalau Allah ingin mengambil nyawa kita. Demam berdarah, malaria, typus bahkan tanpa sakit pun Allah bisa.
Hormati hak sesama. Tak perlu berlebihan dengan kondisi yang ada. Jangan pula sombong pada kesehatan yang kita punya. Sebab bisa jadi yang sekarang terbaring positif Corona justru hadir disaat pamakaman kita. Maka, biasakanlah menyikapi segala hal dengan koridor agama dan estetika selaku manusia. Jangan pernah mendahului ketetapan Allah. Jaga terus kesehatan kita, perkhusu dalam ibadah dan berdoa. Ikuti anjuran pemerintah..(Salam UJH)
Pagar Dewa, 04032020
(Pesan Harian UJH edisi Sabtu 4 April 2020)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH