Bengkulu, Mannanesia.com – Penandatangan MoU dilaksanakan di halaman Kampus Gedung Rektorat Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bengkulu, di Jalan Cimanuk KM 6,5 Padang Harapan, Rabu (24/5).
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bengkulu Gustini, SE.MM, terus melanjutkan kerja sama bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama dibidang pengabdian kepada masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan darah di Kota Bengkulu.
“Kita harus melaksanakan tri dharma perguruan tinggi salah satunya pengabdian masyarakat yaitu dengan kegiatan kemanusiaan, alhamdulilah kita sudah melakukan penanda tangan perjanjian kerjasama antara kampus STIA dan PMI Provinsi Bengkulu,” ujar Gustini.
Dikatakan Gustini, dengan kerjasama ini nantinya pihak kampus akan melakukan sosialisai dan mengajak para mahasiswa dan dosen untuk rutin melakukan donor darah, sehingga nantinya kampus STIA bisa menyumbangkan darah setiap satu semester sekali atau per tiga bulan sekali.
“Hari ini kita ada 200 dari seribu orang mahasiswa yang akan melakukan donor darah,” jelasnya.
Selain itu, Gistini juga mengatakan bahwa kebutuhan akan dari di Bengkulu belum begiku mencukupi dimana dirinya melihat ketika darah itu diperlukan maka akan menghubungi PMI dan ketika di PMI stok kosong maka pihak-pihak yang membutuhkan biasanya akan menghubungi secara mandiri para pendonor.
“Kebutuhan darah itu tidak cukup-cukup, sehingga ahirnya pihak yang membutuhkan secara mandiri menghubungi pendonor. Maka melihat hal ini kami tertarik supaya pendonor ini rutin mendonorkan darahnya tidak perlu dipaksa-paksa,” tuturnya.
Pihaknya terus akan melakukan sosialisasi mengajak mahasiswa dan dosen harapannya ketika mereka sudah mengetahui manfaat dari mendonorkan darahnya tentu dengan sukarela rutin mendonorkan darahnya.
“Kita beterimakasih kepada PMI sudah melakukan MoU, tentu di kampus kita juga ada UKM PMI sehingga nantinya meraka bisa belajar dan mengabdikan diri sehingga UKM PMI STIA Bengkulu bisa besar terutama dalam kegitan-kegiatan kemanusiaan,” tutupnya.
Penulis : Rifky
Editor : silvia
