Bengkulu, mannanesia.com – Dalam rangka publikasi informasi terbaru Otoritas Jasa Keuangan memaparkan
Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu menilai bahwa kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bengkulu sampai dengan Februari 2024 dalam kondisi stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga mendukung pertumbuhan perekonomian di daerah.
Jumlah investor pasar modal wilayah Provinsi Bengkulu masih menunjukkan pertumbuhan yang mencapai double digit secara yoy.
Pada Januari 2024, jumlah investor saham di Provinsi Bengkulu sebanyak 27.119 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 20,74 persen yoy.
Jumlah investor Reksa Dana dan SBN masing-masing tumbuh sebesar 18,52 persen yoy dan 21,04 persen yoy. Nilai kepemilikan saham di Provinsi Bengkulu posisi Januari 2024 mencapai Rp287,94 miliar, tumbuh 29,51 persen yoy dan untuk nilai transaksi saham pada Januari 2024 mencapai sebesar Rp 231,47 miliar naik dari tahun sebelumnya sebesar 29,82 persen yoy.
Sampai Maret 2024 ini, OJK Provinsi Bengkulu telah melakukan pemeriksaan on site terhadap 1 Kantor Cabang Perusahaan Efek dan 1 Kantor Cabang Bank Umum yang menjadi Agen Pemasaran Efek Reksa Dana (APERD) yang berada di Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit Investasi, Modal Kerja dan Konsumsi masing-masing 22,97 persen yoy, 4,52 persen yoy dan 3,60 persen yoy serta berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 12,57 persen yoy, sektor Pemilikan Rumah Tinggal sebesar 6,33 persen yoy serta sektor Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) sebesar 6,00 persen yoy.
Perkembangan Sektor IKNB (Industri Keuangan Non-Bank)
Piutang pada Perusahaan Pembiayaan di Provinsi Bengkulu posisi Januari 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan di Provinsi Bengkulu mencapai Rp2,64 triliun, naik 3,13 persen yoy.
Pembiayaan tersebut didominasi oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan, Pertambangan Dan Penggalian, Rumah Tangga, Bukan Lapangan Usaha Lainnya, Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya, Aktivitas Jasa Lainnya, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib.
Sementara itu, untuk Dana Pensiun di Provinsi Bengkulu posisi Januari 2024 terdapat peningkatan secara yoy untuk Jumlah Investasi sebesar 7,58 persen menjadi Rp114,38 miliar dan Nilai Aset sebesar 7,31 persen menjadi Rp116,33 miliar.
Terkait perizinan IKNB, saat ini OJK Provinsi Bengkulu sedang memproses perizinan usaha pergadaian swasta.
Perkembangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen di bengkulu
Dalam rangka melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat serta mendukung pencapaian target inklusi dan literasi keuangan nasional, OJK Provinsi Bengkulu terus meningkatkan program literasi dan keuangan secara masif melalui kegiatan literasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat di Provinsi Bengkulu.
Selama bulan Februari 2024, OJK Provinsi Bengkulu telah melaksanakan 9 kegiatan edukasi dan literasi keuangan kepada 1.620 orang yang terdiri dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa dan pelaku UMKM.
Selain melaksanakan kegiatan edukasi dan literasi secara tatap muka dengan masyarakat, OJK Provinsi Bengkulu dari Januari hingga Maret 2024 juga terus membagikan informasi melalui akun Instagramnya @ojk_bengkulu dan beberapa media lainnya. OJK Provinsi Bengkulu telah memposting sebanyak 49 konten yang bersifat edukasi dan literasi.
Selain penyampaian mengenai pentingnya literasi dan edukasi keuangan, OJK Provinsi Bengkulu juga melakukan sosialisasi mengenai Waspada Investasi, Pinjaman Online Ilegal dan Pengenalan Produk-Produk Industri Jasa Keuangan (IJK) dengan melibatkan IJK yang ada di Provinsi Bengkulu.
Pada Februari 2024, OJK Provinsi Bengkulu telah menerima 28 pengaduan dari konsumen IJK. Dari pengaduan tersebut, sebanyak 16 pengaduan dari sektor Perbankan, 6 pengaduan dari sektor Lembaga Pembiayaan, 1 pengaduan dari Asuransi dan 5 Pengaduan Fintech.
Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)
Telah dibentuk 11 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Di Provinsi Bengkulu yang tersebar di 1 Provinsi Bengkulu, 1 Kota Bengkulu dan 9 Kabupaten. Setiap TPAKD memiliki program kerja masing-masing guna mendorong pergerakan ekonomi daerah.
Salah satu program TPAKD di Provinsi Bengkulu yaitu dilakukannya program kerja sesuai Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif (GM EKI) dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan dan pemberdayaan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa, serta guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayah perdesaan.
Penulis : Edwin
Editor : Melinda