Ada syair dalam lagu Air Tuba yang lalu biar berlalu. Lupakan saja semua. Ada juga pemeo. Setiap orang ada masanya. Setiap masa ada orangnya. Sengaja Allah pergilirkan agar kita semakin bersyukur dan dekat kepada-Nya.
Ternyata tidak semua teman, sahabat atau keluarga bisa berlaku baik dan punya pertimbangan atas budi dan jasa-jasa baik yang tertanam selama ini. Ini lumrah dan inilah mengharuskan kita untuk tetap tersenyum dengan lapang bila bertemu dengan yang tidak kita duka. Ini juga yang akan mematangkan kedewasaan kita. Serta ini pulalah yang membuka mata agar sadar jangan terhanyut dengan jasa yang tertanam.
Ada nyeri di dada, tapi senyum tetap tersisa. Inilah manusia. Kita memang tidak pernah sama dalam segalanya. Tapi, yakinlah Allah tidak pernah salah dalam menempatkan segalanya. Petunjuk yang terindah adalah dari Yang Maha Kuasa. Seni yang indah adalah bagaimana cara menguasai jiwa. Kedewasaan yang sempurna adalah bagaimana upaya kita selalu tersenyum pada siapa saja. Mengenang segala yang salah dan melupakan segala yang kebaikan yang pernah dibuat..(Salam UJH)
Dusun Baru Tugu Hiu, 09022020
(Pesan Harian UJH edisi Ahad 9 Februari 2020)
#kamibersamaUJH
#UJHmengabdi
#pesanharianUJH