Bengkulu – Masyarakat Bengkulu Tengah demo di depan Kantor Gubernur Bengkulu. Demonstran menuntut regulasi limbah batu bara, pada Selasa (21/11/2017) lalu.
Dalam tuntutannya, demonstran menuntut Pemprov Bengkulu mencarikan solusi terkait izin masyarakat pengumpul limbah batu bara. Apalagi banyak masyarakat di Bengkulu Tengah menggantungkan hidupnya dari limbah.
“Perut kami buncit bukan karena makan daging Pak Gubernur, tapi kami makan terong dan cabe”, pekik salah seorang Korlap demo.
Salah seorang peserta demo yang enggan disebutkan namanya mengatakan sudah lama mereka diperlakukan tidak adil oleh perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar desa mereka. Mulai dari tidak boleh mengambil limbah, karyawan perusahaan yang bukan pribumi serta.
“Kalau pribumi ingin bekerja di perusahaan itu pak, biayanya empat juta rupiah, limbah tidak boleh diambil”, curhat seorang pendemo.
Sembari berorasi massa membentangkan spanduk, karton berisi tuntutan dan pernyataan sikap . Akhirnya beberapa perwakilan demonstran di terima pihak Pemprov Bengkulu untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Menariknya, Plt. Gubernur Rohidin Mersyah, ikut turun langsung dan orasi di mimbar menemui para demonstran guna memberikan solusi.
“Saya sudah pelajari Pergub yang mengatur ini. Kita akan cari solusi yang terbaik demi keadilan masyarakat saya”. tegas Rohidin yang diasambut antusias. (martin)